Tanda'i Pe'e

KMO Kepemimpinan Manajemen Organisasi

 

Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi

 

Kepemimpinan

Menurut Prof. Kadarmen, SJ dan Drs. Yusuf Udaya mengartikan kepemimpinan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh sekelompok.

Manajer tidak selalu sama dengan pemimpin, manajer ditunjuk atatu diangkat. Mereka memilki kekuasaan yang sah atau legitimage untuk memberikan pengaruh didasarkan atau kewenangan formal yang terkandung dalam jabatannya. Dilain pihak, pemimpin bisa ditunjuk atau muncul dari suatu kelompok. Pemimpin bisa memberi pengaruh pihak lain untuk melakukan sesuatu tanpa kewenangan formal.

Didalam setiap masalah kepemimpinan akan selalu  terdapat adanya 3 unsur :

1.      Unsur Manusia

Yaiu manusia sebagai pemimpin ataupun sebagai yang dipimpi. Hubungan manusia itu diatur didalam situasi kepemimpinan. Bagaimana mengatur hubungan dengan bawahannya tanpa melakukan bagaimana seharusnya memperlakukan manusia itu sebagai manusia.

2.      Unsur Sarana

Yaitu segala macam prinsip dan tekhnik kepemimpinan tyang dipakai dalam pelaksanaannya. Termasuk bekal pengetahuan dan pengalaman yang menyangkut masalah manusia itu sendiri dan kelompok manusia. Dasar ilmu pegetahuan yang digunakan seperti psikologi, sosiologi, managemen dll.

3.      Unsur tujuan

Yaitu merupakam saran akhir kearah mana kelompok manusia akan digerakkan untuk menuju maksud tujuan tertentu. Ketiga unsur tersebut dalam pelaksanaannya selalu ada dan terjalin erat satu sama lain. Menurut kaum dinamika kelompok, ada beberapa ciri dan kecakapan umum yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar interaksi kelompok dapat berjalan lancar dan produktif.

4.      Social Perception (Penglihatan sosial)

Yang dimaksud social perception ialah kecakapan untuk dapat melihat dan memahami akan perasaan-perasaan, sikap-sikap dan kebutuhan-kebutuhan anggota kelompoknya.

a.       Ability Inabstraction Thinking ((Kecerdasan yang tinggi)

Yaitu para pemimpin kelompok harus mempunyai kecakapan untuk berpikirsecara abstrak yang lebih tinggi dari anggota-anggota kelompok yang dia pimpin.

b.      Emotional Stability (Keseimbangan Alam perasaan)

Yaitu bahwa keseimbangan perasaan (emotional)  merupakan faktor penting dalam memimpin, sebab apabila seorang pemimpin memotivasi dan memberikan daya juang yang lebih tinggi dia cenderung akan bisa memotivasi dan memberikan daya juang yang tinggi agar anggota dan organisasinya menuju kesuksesan.

Menurut William Foote Whyte menyebutkan ada 4 faktor yang menentukan seseorang menjadi pemimpin:

1)      Operational Leadrship, orang yang paling banyak insiatif, dapat menarik prestasi kerja yang baik dalam kelompoknya adalah salah satu faktor yang membuat menjadi seseorang mmenjadi pemimpin.

2)      Popularity, orang yang banyak dikenal mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk menjadi pemimpin.

3)      The Assumend Representative, orang yang dapat mewakili kelompoknya.

4)      The prominent Talent, seseorang yang memiliki bakal kecakapan yang menonjol dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin.

Hubungan pemimpin dengan anggota

 Pada umumnya tugas pemimpin adalah mengusahakan agar kelompok yang dipimpinnya dapat merealisasi tujuannya dengan sebaik-baiknya dalam kerja sama yang produktif. Walaupun semua orang memandang mengenai keadaan kelompoknya dan mengenai tugasnya masing-masing. Maka pemimpin bisa mengintegrasikan pandangan-pandangan anggota kelomponya tersebut, baik mengenai situasi didalam maupun diluar, sehingga dapat diterima semua anggota kelompok yang bersangkutan. Disini akan disebutkan beberapa sifat pemimpin, diantaranya :

1.      Cakap

Disini cakap dalam pengertian luas, bukan saja keahlian (skill) tau kemahiran tekhnik (Technical Mastery)  dalam suatu bidang tertentu tetapi meliputi hal-hal yang abstrak, insiatif konsepsi, perencanaan, dan sebagainya.

2.      Kepercayaan

Menurut Le Bon, seorang pemimpin harus memiliki keyakinan yang kuat, percaya akan kebenaran tujuannya, dan percaya akan kemampuannya. Sebaliknya ia harus mampu mendapat kepercayaan dari pengikut atau anggotanya. Ia merupakan syarat adanya wibawa sang pemimpinterhadap anggotanya.

3.      Rasa tanggung jawab

Sifat ini penting sekali, sebab manakala tidak memiliki rasa tanggung jawab seorang, ia akan mudah bertindak sewenang-wenang terhadap kelompoknya .

4.      Berani

Berani dalam arti karena benar dan bertindak sesuai dengan perhitungan. Lebih-lebih dalam saat yang kritis dan menentukan, pemimpn harus tegas, berani mengambil keputusan dan konsekuan serta tidak ragu-ragu dalam sikap.

5.      Tangkas dan Ulet

Seorang pemimpin harus dapat bertindak cepat dan tepat, ia harus tangkas dalam bertindak. Lebih-lebih dalam menghadapi masalah yang rumit. Kegagalan tidak boleh menjadikan ia cepat bosan dan putus asa, tetapi sebaliknya ia harus  gigih dan ulet.

6.      Berpandangan jauh (Visioner)

Pemikiran seorang pemimpin harus luas. Ia berpandangan jauh ke depan terutama dalam merumuskan strategi atau menggariskan seusatu taktik, hal hal ini adalah sangat penting.

Manajemen

Menurut James AF. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, ppengrahan dan pengawasan dari kegiatan anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan .

Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah bahwa manajemen tujuan dalam suatu organisasi, dan kegiatan manajemen ini dikelolayang menjadi orang-orang  secara langsung terikat dalam wadah organisasi.

Sedangkan menurut David R Hampton dalam bukunya relatif bertahan lama dalam sisttem yang terrstruktur dan berkembang diamana usaha-usahanya yang terkodinir dimaksudkan untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang dinamis.

Proses Manajemen

Proses didalam manajemen adalah cara yang sistematis untuk melakukan sesuatu hal. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, dan meliputi:

1.      Perencanaan (Planning)

Setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi haruslah direncanakan terlebih dahulu secara matang, supaya dapat dirancang sebaik mungkin dan jelas apa yang dilakukan. Termasuk didalam hal menetapkan tjujuan dan program-program yang akan mendukung pencapaian ttujuan tersebut.

Dalam merencanakan sesuatu kegiatan dapat dianalisa dengan menggunakan 5 W + 1 H, Yaitu :

a.       What : kegiatan apa yang akan dilakukan dan kegiatan apa yang bisa mengembangkan skill dan tingkat intelektual kader

b.      Why : mengapa kegiatan tersebut dianggap perlu untuk dilaksanakan

c.       When : kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan

d.      Where : tempat pelaksanaan sebuah kegiatan haruslah dipilih yang kegiatan tersebut.

e.       Who : disini diperhatikan sumber daya manusia yang akan terlibat dalam kesuksesan sebuah acara. Baik ditinjua dari kesiapan panitia yang terampil maupun dilihat kemampuan para peserta.

f.       How : hal ini menyangkut bagaimanan tekhnis pelaksanaan sebuah kegiatan agar berjalan sukses.

2.      Pengorganisasian (Organizing)

Mengkordinir sumber daya manusia dan perlengkapan organisasi, termasuk menyusun struktur kepengurusan dan pembagian kerja untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan. 

3.      Pengarahan (Actuating)

Proses mengarahkan dan memotivasi anggota organisasi (kader) untuk menuju kearah pencapaian tujuan organisasi, termasuk menciptakan iklim yang mendukung, membimbing dan meneladani kaderdalam melakukan pekerjaan.

4.      Pengawasan

5.      Untuk mengetahui bahwa kegiatan berjalan dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula. Maka diperlukannnya koreksi dan evaluasi. Semua pengawasan ini dikerjakan untuk mengadakan peningkatan pada masa yang akan datang.

 

Unsur manajemen

Walaupun manajemen merupakan alat yang akan dijalankan oleh manusia didalam organisasinya, dia juga membutuhkan alat lain sehingga dalam kegiatan manajemen adalah :

1)      Sumber daya manusia

Sumberdaya manusia (atau kader)  merupakan milik/kekayaan (asset) organisasi yang paling berharga.

2)      Modal     

Modal dalam konteks ini bisa dipahami dalam bermacam-macam bentuk. Tapi modal disini adalah anggaran, fasilitas, maupun instruktur tenaga kerja.

3)      Metode

Metode merupakan suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan metode juga merupakan penyambung lidah atau kepanjangan tangan dari manajemen.

4)      Sasaran/target

Tanpa adanya sesuatu yang dituju, maka sesungguhnya kegiatan manajemen menjadi kehilangan makna, karena manajemen  diciptakan untuk menuju atau mendapatkan sesuatu. Jadi, sasaran yang akan dicapai oleh seorang individu atau sebuah organisasi, haruslah jelas.

 

Organisasi

bahasa Yunani: ( ὄργανον, organon ) alat merupakan wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan 3 sistematis, terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala sumber daya baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi.

Siti Nurlan K. Sajiu
8801 2

Tinggalkan Sebuah Komentar

View : 147630

Follow Us

Kontak Kami

Jalan Dewi Sartika, Kota Gorontalo

085340548515

admin@imikbanggai-go.com

Follow Us
Flicker Photos

© Ikatan Mahasiswa Indonesia Kabupaten Banggai di Gorontalo.